Lugot / Bahasa

المعنى من مفترق الطرق بين زملائه كثيرا ، بما في ذلك :
1. اللغة المحكية (تقاطع طريق الكلام)غات مختلفة من العالم المختلفة ،
2. لغة الكتابة (الإملاء النصي هوكوب التي يمكن فهمها من قبل كل منهما) ، كتعزيز ، واستبدال واستمرارها عن طريق الفم.

Pemaknaan persambungan antara sesama sangat banyak, diantaranya:

1. Bahasa Lisan (persambungan lewat ucapan) terlahirnya berbagai bahasa didunia yang berbeda-beda, Subhaanallooh!.

2. Bahasa Tulisan (persambungan ejaan hurup yang dapat dipahami oleh masing-masing), sebagai pengganti, penguat dan penyambung dari lisan.

3. Bahasa Isyarat (semua prilaku yg dikelarkan dengan anggahota yang memiliki arti tersendiri, contoh: Kedip mata seorang laki-laki terhadap perempuan atau temannya memiliki arti berbeda. Perempuan di potonya berisyarat membulatkan ibu jari yang menyatu dengan jari telunjuk hingga membuat lingkaran O, menunjukan dia masih sendiri/belum punya suami/pacar dan contoh2 lainnya. Bahasa isyarat dengan menggunak a'doil khowas (alat yang sering digunakan untuk sesuatu dibadan kita, bisa dgn tangan: bertelunjuk, mengepalkanya dan lainya, bisa dgn mata kedipnya/tidaknya, sampai ada lagu:"Kedipan matamu", kepala manggut/tidaknya,dan anggahota lainnya. Juga bahasa Isyarat ada yang khusus ditunjukan buat orang2 yang do'if (lemah) lisannya karena penyakit atau bawaan qudrat.

4. Bahasa Tingkah: (prilaku seseorang bisa mengandung arti tesendiri), contoh: "Setiap ketemu si A lagi pegang kepala", bisa diartikan bingung atau mikir terus yang tidak kesampaikan. Si A terus bolak balik ke WC, tandanya lagi sakit. Melihat sesorang lagi nangis, tandanya lg sedih. Dalam ilmu Filosof:"Apapun yang kita perbuat bisa mengandung arti tersendiri dihadagan orang lain", meludah, batuk, dehem dan lainya, serta contoh2 lainnya.

5. Bahasa Huruj Min Qowaid (Persambungan yang tidak bermakna dengan tulisan, lisan atau isyarat dan tingkah tetapi bisa membuat orang berubah), contoh bermacam-macam suara membuat kita berubah seperti: tiba2 mendengar suara orang ketawa malam-malam ketika sepi, jadi takut. Mendengar musik badan bisa terbawa perobahan, baik mengikuti irama/membenci karena gak senang musiknya dan contoh lainnya. Walau dalam ilmu bilagah: bahasa banyak kelasifikasinya: ada yang Bayan (Jelas)/Lawannya (tidak jelas), Maknawiyah (Arti, maksud dan tujuan), Bade (Perumpamaan), Arud (Nyanyian), Istiqof, Maqulat dan lainnya. Nah bagaimana dengan kita? Belajar Yu agar menjaga bahasa kita tidak semena dihadapan siapapun!. Disini gambaran akhlaq diutusnya Rosululloh SAW. Ayo tingkatkan lagi prakteknya!.

Jika disambung dengan makhluk lainnya, perlu dipelajari

6. Bahasa Hewan/Binatang (apapun dikeluarkan oleh binatang seperti suara ayam, kambing, anjing, dan hewan lainnya. Subhaanalloh!. Jika tidak bisa difahami agar kita lebih tahu dan memahami sesuatu dengan jernih dan banyak manfaat yang didapat.

7. Bahasa Benda (hal yang terjadi pada benda), contoh: kita memakai motor, lagi asyik pakai, tiba-tiba mati dijalan, tandanya minta makan/abis bensin / ada yang rusak dan hal lainnya. Makin faham makin banyak manfaat yang didapat!.